SEBETULNYA tulisan ini rawan pick me, haha, tetapi ya sudahlah. Kadang aku harus memanfaatkan media sendiri untuk memaksimalkan perkenalan diri sendiri, kan, ya? Namun, aku berusaha untuk tidak memuji-muji diri sendiri di sini. Just for fun karena aku mau bahas tentang kepribadian ENFJ-T, only, xixi.
Jadi, kemarin aku habis baca buku ‘Lo Ngerti Siapa Gue: Waktunya Bercerita dan Berbagi di Media Sosial’, buku tentang personal branding. Sophia Mega sebagai penulis menyebutkan harus mengenali diri sendiri lebih dulu, dia pun menyarankan untuk tes MBTI. Aku sudah lama melakukan tes MBTI gratis di 16 Personalities. Awalnya hasil tes selalu berubah: INFJ —> INFP —> ISTJ (ini paling absurd).
Setelahnya sudah tidak pernah coba lagi. Sampai Februari 2024, aku bergabung sebagai PJ acara writing challenge. Di tengah diskusi, PJ saling melempar tipe kepribadian satu sama lain. Setelah sekian lama, akhirnya aku coba untuk tes MBTI lagi. Kali ini aku mencoba lebih mengenali diri dan jujur pada diri sendiri. Guess what? Hasilnya: ENFJ-T. Jujur, aku merasa identity crisis.
Beberapa bulan berselang. Beberapa hari lalu aku tes MBTI lagi karena ingin menentukan personal branding. Kali ini aku mencoba lebih jujur dan mengenal diri sendiri. Well, hasil pada bulan Februari masih sama, I’m a protagonist (ENFJ-T). Dari situ mulai cari tahu tentang kepribadian ENFJ-T. Honestly, ‘aku banget!’. Meskipun ada beberapa sifat yang mengalami ‘perkembangan’.
Oleh karena itu, tulisan ini aku dedikasikan untuk lebih mengenal diri sendiri dan para ENFJ-T di luar sana~~~
O, iya, disclaimer di sini aku hanya fokus membahas ENFJ-T, ya. Meskipun baik ENFJ-T dan ENFJ-A pada dasarnya memiliki karakter yang sama, tetapi identitasnya berbeda. Dan, ini adalah artikel bagian pertama yang aku tulis tentang ENFJ-T.
Mengenal Sosok ENFJ-T Si Protagonis: ENFJ-T Siapa, Sih?
Sebagai permulaan mari kita bahas ENFJ secara umum lebih dulu, ya!
Dalam Myers–Briggs Type Indicator (MBTI) memberikan istilah lain bagi ENFJ adalah si Protagonis. Ibarat di film-film, sosok ENFJ selalu mendapatkan peran baik, jarang mendapat peran antagonis. ENFJ dikenal memiliki misi yang besar untuk kebaikan sosial. Dia adalah garda terdepan dalam membela kebenaran dan vokal akan keadilan sosial. Hidupnya hampir didedikasikan untuk orang lain daripada dirinya sendiri.
16 Personalities menjabarkan terkait masing-masing variabel E, N, F, J, dan T. Perlu dipahami tes MBTI di sini tidak memberikan hasil akurat seratus persen. Akan tetapi, tes tersebut dapat membuat kita lebih mengenal diri sendiri. Meskipun hasil tes tidak sepenuhnya akurat, kita dapat belajar dan mengembangkan diri sesuai dengan karakter kita.
Energi: Ekstrover (Extrovert) 63%
Perbedaan antara introver dan ekstrover terletak pada sumber energi. Introver butuh waktu sendiri untuk mengisi energi, sementara ekstrover butuh bersosialisasi. Oleh karena itu, ENFJ sangat menikmati saat bertemu orang lain, tidak jarang dia menjadi pusat perhatian. Namun, ENFJ pun tidak masalah pula saat sedang sendiri, ada kalanya dia membutuhkan waktu untuk sendiri.
Awalnya aku mengira diri ini introver (mungkin karena ikut tren waktu itu), tetapi aku merasa senang saat bertemu dengan teman-teman. Meskipun terkadang hanya diam saja di tengah keluarga atau circle pertemanan, rasanya senang. Apa lagi aku memang suka menjadi pendengar. Itu sebabnya aku aktif di berbagai komunitas dan kegiatan sosial.
Pola Pikir: Intuitif (iNtuition) 61%
Daripada mengedepankan fakta lapangan, ENFJ berpusat pada hal-hal jauh lebih dalam. Ketika menerima informasi, dia akan mencari makna tersirat di baliknya. Bukan berarti tidak percaya fakta yang ada, melainkan ENFJ memiliki alasan sendiri sesuai dengan perspektifnya. ENFJ suka memikirkan masa depan dan visioner. Atas intuisinya, dia mampu membaca pola dan kemampuan dalam diri seseorang.
Sering kali dalam menerima informasi, contohnya peristiwa. Bukannya aku mengabaikan fakta lapangan, tetapi aku akan mencari alasan yang lebih dalam di balik informasi dan peristiwa tersebut. Misal, kasus perundungan. Aku sepakat bahwa itu tindakan yang tidak baik (fakta lapangan). Namun, aku akan mencoba memahami alasan mengapa mereka merundung? That's why aku tidak suka menjustifikasi seseorang, meskipun dia berada dalam kegelapan.
Sifat: Perasa (Feeling) 86%
Salah satu aspek yang harus dimiliki nanusia adalah empati. Empati dapat dipelajari, tetapi ENFJ secara alami sudah memilikinya. Dia seakan-akan terlahir untuk menjadi penolong bagi orang lain. ENFJ dapat memahami perasaan orang lain dengan baik. Bahkan, tanpa orang itu berbicara, ENFJ dapat merasakannya. Sehingga, sering kali dia menawarkan bantuan terlebih dulu tanpa diminta.
Aku adalah orang yang suka mendengarkan. Ketika teman sedang cerita, aku berusaha memahami emosional mereka, meskipun kadang aku berbeda pendapat akan pemikirannya. Namun, aku mengesampingkan ego untuk membuat orang lain merasa nyaman. Dengan kata lain, aku senang menyenangkan banyak orang.
Taktik: Penilaian (Judging) 81%
Dalam MBTI, indikator judging adalah seseorang yang terencana dan terstruktur. ENFJ harus memiliki rencana yang jelas dan runut, pun dia bertanggung jawab atas rencana tersebut. Bahkan, dia lebih suka mengerjakan sesuatu dengan adanya deadline karena akan membuatnya lebih fokus. Meskipun terlihat kaku, tetapi menaati peraturan adalah hal yang tidak bisa diganggu gugat.
Hidup aku tanpa jsdwal pasti produktivitas tidak akan maksimal. Tanpa rencana, dalam menjalani sesuatu akan berantakan. Dan aku sangat bertanggung jawab terhadap deadline karena ini merupakan salah satu kredibilitas. Dalam mengerjakan tugas dari komunitas pun aku harus membuat jadwal dan deadline sendiri supaya lebih terstruktur dan tidak bingung. Spontanitas hanya membuat aku jadi bingung.
Identitas: Turbulensi (Turbulent) 61%
Tipe turbulensi menjadi titik kelemahan ENFJ-T. Dia adalah sosok yang sensitif, emosional, dan suasana hati dapat berubah cepat. Akibat perfeksionisnya, ENFJ-T sering merasa tidak puas. Bahkan, rela untuk selalu memperbaiki dirinya dalam setiap kondisi yang tidak sesuai. ENFJ-T kesulitan mengambil keputusan karena mengandalkan perasaan dan selalu butuh validasi dari orang lain.
ENFJ-T memang memiliki orientasi terhadap orang lain daripada dirinya sendiri. Hal itu dikarenakan dia punya empati yang tinggi. Namun, empati yang tinggi membuatnya jadi merasa wajib membuat orang senang. Sejatinya menyenangkan semua orang adalah pekerjaan melelahkan, bahkan jadi mudah kecewa.
Kepedulian ENFJ-T terhadap orang lain dan memiliki misi untuk kebaikan semua orang. Dia tidak segan untuk membela kebenaran. Hal ini membuatnya menjadi dikenal sebagai sosok protagonis. Namun, bagaimanapun ENFJ-T juga manusia. ENFJ-T memiliki kelemahan dan kelebihan yang akan kita bahas di artikel bagian kedua selanjutnya, ya!
—
Referensi:
- 16 Personalities - https://www.16personalities.com/id/kepribadian-enfj
- Mengenali Karakter dan Tipe dari Kepribadian ENFJ, Halodoc - https://www.halodoc.com/artikel/mengenali-karakter-dan-tipe-dari-kepribadian-enfj
- Memahami Arti Judging dalam MBTI yang tidak Banyak Orang Tahu, info psikologi (Kumparan) - https://m.kumparan.com/info-psikologi/memahami-arti-judging-dalam-mbti-yang-tidak-banyak-orang-tahu-21FH4qoOn64
Posting Komentar