BELAKANGAN hampir semua orang membicarakan tentang love language—aku akan menyebutnya bahasa cinta. Terutama di kalangan Generasi Z. Dulu zaman aku sekolah belum terlalu aware dengan istilah bahasa cinta. Setelah perkembangan digital merebak, bahasa cinta mulai dikenal dan banyak orang yang aware—termasuk aku
Kalau ditanya, bahasa cinta aku apa, ya?
Eum… kemungkinan ada beberapa: Quality Time, Physical Touch, dan Words of Affirmation. Bukan berarti aku tidak suka diberi hadiah (Receiving Gift), tetapi menurut aku dengan keberadaan sosok yang aku cinta, pun sudah jadi hadiah paling indah. Dan aku bukan tipe perempuan yang suka 'diratukan' (Act Service), selama dia bisa menghargai dan respect dengan aku sebagai perempuan, it's enough.
Aku sendiri lebih suka punya waktu yang berkualitas karena akan banyak diskusi dan ngobrol—aku orangnya suka mendengarkan dan bicara. Bagaimanapun kunci utama sebuah hubungan adalah komunikasi. Tentunya komunikasi di sini harus diaplikasikan dengan baik. Ya, sedikit-sedikit ada kebutuhan bahas cinta dengan Physical Touch dan Words of Affirmation, xixi.
Sebetulnya, apakah kita mengetahui mengapa kita perlu memahami kebutuhan bahasa cinta, ya?
Sepenting Apa Memahami Bahasa Cinta?
Sekarang sudah tidak ada alasan lagi bagi seseorang untuk tidak tahu caranya mengekspresikan perasaan cinta ataupun kasih sayang. Tidak bisa dimungkiri, ada populasi manusia dengan intensitas kepekaan yang rendah—bahkan kode-kode maksimal pun tidak mampu ditangkap. Untungnya, era digital telah membawa angin segar dengan memberi kabar bahwa ada sebuah metode yang disebut The Five Love Language.
Love language atau bahasa cinta hadir sebagai bala bantuan bagi hubungan yang kurang afeksi. Hubungan di sini tidak melulu pasangan, ya. Lebih universal lagi seperti hubungan keluarga, persahabatan, kerabat, atau bahkan rekan bisnis. Memahami bahasa cinta membantu kita untuk menciptakan relasi atau hubungan yang berkualitas dan tidak menutup kemungkinan seseorang akan nyaman dengan kita.
Untuk kamu atau teman kamu yang kurang atau tidak peka. Tidak ada salahnya mengetahui pentingnya memahami kebutuhan bahasa cinta.
Menjaga Keseimbangan Hubungan
Dengan memahami bahasa cinta, kita akan mengetahui bahasa cinta orang yang kita cintai, begitu pun sebaliknya. Kadang hal yang membuat hubungan goyah atau toxic karena tidak adanya pengertian dan pemahaman. Kita tidaka bisa memberikan rasa cinta sesuai dengan kemauan kita. Memperlakukan seseorang sesuai dengan bahasa cintanya akan membuatnya merasa dihargai dan disayangi. Jika sebuah hubungan memiliki rasa menghargai satu sama lain artinya keseimbangannya terjaga.
Sebagai Recharge Hubungan
Namanya sebuah hubungan akan mengalami pasang surut. Baik pasangan, orangtua dan anak, kakak dan adik, pertemanan. Wajar karena setiap manusia memiliki karakter dan pola pikir yang berbeda. Kadang-kadang ada masanya saling meninggikan ego. Bertahan pada hubungan yang tegang terlalu lama tentunya akan terasa tidak nyaman. Dengan bahasa cinta akan membantu me-recharge hubungan jadi lebih sehat dan berkualitas lagi. Kalau daya sudah penuh, akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah tanpa harus mengedepankan amarah.
Memudahkan Kita dalam Mengekspresikan Perasaan Cinta
Kadang suka bingung ketika menjalin sebuah hubungan karena tidak tahu mengekspresikan afeksi. Bahkan merasa gengsi untuk sekadar menunjukkan kasih sayang. Alhasil hubungan terasa hambar dan tidak ada effort. Memahami bahasa cinta membantu kita untuk mengekspresikan perasaan cinta sesuai dengan kebutuhan bahasa cinta orang yang kita cintai. Terutama pasangan, romantisme itu diperlukan, meskipun masing-masing pasangan punya romantisme yang berbeda. Bahasa cinta dapat menjadi solusi memberikan momen romantis terhadap pasangan.
Menjaga Kesetiaan Hubungan
Kesetiaan adalah impian semua pasangan. Seperti yang sudah disinggung, bahwa namanya hubungan akan ada saja masalahnya. Sehingga pasangan tersebut harus bekerja sama untuk menghadap masalah tersebut. Tentunya semua itu demi menjaga kesetiaan. Namun, bahasa cinta setidaknya akan membuat kehidupan percintaan lebih berwarna dan menyenangkan. Paling tidak, bahasa cinta msnjadi elemen manis dalam menjaga kesetiaan hubungan.
Memahami Kebutuhan Bahasa Cinta: What's Your Love Language?
The Five Love Language pertama kali dikenalkan oleh seorang penulis dan pembicara asal Amerika, Dr. Gary Chapman. Gary Chapman merupakan sosok yang aware dengan kualitas sebuah hubungan. Oleh karena itu, dia menulis buku The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate. Buku tersebut mengenalkan konsep lima bahasa cinta yang kini banyak membantu hubungan menjadi lebih berkualitas.
Konsep bahasa cinta oleh Gary Chapman tentunya menjadi dasar komunikasi cinta. Sebab, komunikasi merupakan elemen penting dalam suatu hubungan. Sehingga perlu bagi kita untuk memahami kebutuhan bahasa cinta.
Receiving Gift
Setiap orang pasti senang jika diberikan hadiah. Namun, ada orang yang lebih dari senang bahkan sampai merasa dicintai dan dihargai karena diberikan hadiah, terutama oleh seseorang yang dia cintai. Artinya dia memiliki kebutuhan bahasa cinta Receiving Gift. Dia tidak peduli harganya, tetapi value dan kasih sayang di balik hadiah itu jauh lebih berharga dan bernilai. Akan tetapi, untuk kamu yang ingin mengekspresikan Receiving Gift terhadap orang yang kamu cintai, kamu perlu riset lebih dulu kebutuhan dan kesukaan orang yang ingin kamu berikan hadiah. Sehibgga momen Receiving Gift jadi lebih bermakna.
Act of Sevice
Banyak perempuan yang merasa dicintai dan dihargai melalui sikap-sikap sederhana maupun heroik pasangannya. Sekadar membawakan tas, membukakan pintu, membantu tugas yang melelahkan—terutama saat sedang stres. Kebutuhan bahasa cinta ini disebut dengan Act of Service, bahasa cinta yang ditunjukkan melalui sikap ataupun tindakan. Sebab, biasanya perempuan mudah luluh dengan perlakuan sederhana, tetapi penuh makna jika dilakukan dengan penuh cinta. Biasanya Act of Service didominasi oleh perempuan.
Words of Affirmation
Komunikasi adalah kunci penting dalam sebuah hubungan. Bagi seseorang dengan kebutuhan bahasa cinta Words of Affirmation membutuhkan validasi perasaan cinta melalui verbal. Dia akan merasa dicintai ketika orang yang dia cintai mengungkapkan perasaan secara terang-terangan. Mengadakan aku sayang kamu, aku cinta kamu, kamu cantik, kamu tampan, kamu berharga, aku bangga sama kamu, dll. Namun, ungkapan kata-kata harus dengan tulus, bukan karena terpaksa.
Quality Time
Memiliki waktu luang dan berkualitas bersama orang yang kita cintai, dunia terasa milik berdua yang lain ngontrak. Segala kebutuhan bahasa cinta, rasa-rasanya kurang lengkap jika tidak memiliki Quality Time bersama. Terutama bagi pasangan hubungan jarak jauh. Quality Time bisa menjadi bahasa cinta karena dengan meluangkan waktu dan menikmati kebersamaan berdua dapat membuat seseorang merasa dicintai.dsn dihargai.
Physical Touch
Physical Touch menjadi kebutuhan bahasa cinta yang paling populer. Seseorang dengan bahasa cinta ini akan merasa dilindungi, dicintai, dam dihargai. Sentuhan-sentuhan fisik seperti menggandeng atau menggenggam jemari, memberikan pelukan hangat, mengelus pelan kepala, merangkul, menepuk pelan bahu, dll. Sentuhan-sentuhan kecil tersebut dapat menjadi salah satu bukti tanda kasih sayang.
BIASANYA seseorang akan Mengekspresikan perasaan cinta sesuai dengan bahasa cintanya sendiri. Sejatinya, setiap manusia memiliki bahasa cinta yang berbeda. Kita memang perlu memahami bahasa cinta diri sendiri untuk mendapatkan kasih sayang. Namun, namanya hubungan harus ada feedback atau timbal balik. Artinya, kita pun harus memahami bahasa cinta orang lain, terutama sosok yang kita cintai dan mencintai kita.
Sehingga, komunikasi bahasa cinta tidak hanya terjadi satu arah, tetapi dua arah. Dengan begitu hubungan yang dijalin jadi lebih berkualitas karena saling menghargai. Sebab, hubungan bukan hanya tentang satu orang, melainkan dua orang yang saling mengasihi. Ketika kita sering menerima bahasa cinta dari orang yang kita cintai, sementara kita tidak memberikan bahasa cinta balik. Kita telah menjadi orang yang egois.
Kebutuhan bahasa cinta memang penting untuk menjaga hubungan baik. Namun, bahasa cinta pun tidak akan berarti tanpa adanya respect satu sama lain. Dalam mendiskusikan bahasa cinta pun perlu menghormati dan menghargai pasangan atau orang lain dalam suatu hubungan. Komunikasi memang segalanya, tetapi komunikasi akan gagal tanpa adanya respect.
—
Referensi:
- Ketika Cinta Berbicara: 5 Love Language Gary Chapman, Kanal Psikologi UGM - https://kanal.psikologi.ugm.ac.id/ketika-cinta-berbicara-5-love-language-gary-chapman/
- Love Language dalam Psikologi Komunikasi, Seperti Apa? Psikologi Esa Unggul - https://psikologi.esaunggul.ac.id/love-language-dalam-psikologi-komunikasi-seperti-apa/
- Manfaat Memahami Love Language, Smile Consuling Indonesia - https://smileconsultingindonesia.com/article/read/2024/6/manfaat-memahami-love-language
- Love Language Dalam Perspektif Psikologi, Buletin K-PIN - https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/1014-love-language-dalam-perspektif-psikologi
Posting Komentar