MEMANG, sih, yang namanya tanggung jawab sulit sekali diterapkan. Apa lagi jika itu diperuntukkan ke diri sendiri. Semenjak bergabung di komunitas aku mulai belajar untuk bertanggung jawab.
Pelajaran tanggung jawab itu aku dapatkan dengan berpartisipasi menjsdi volunter dan penanggung jawab. Komunitasnya juga non profit, sehingga makin mengajarkan aku untuk berdedikasi dan bertanggung jawab terhadap pilihan yang sudah kuambil.
Sebetulnya dengan mengambil tugas tanggung jawab di sebuah komunitas, merupakan ajang belajar dari kesalahanku di masa lalu. Aku pernah merasa kecewa terhadap diriku yang dulunya kurang memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Sambil melatih kepercayaan diri dan mengembangkan self value. Aku berusaha untuk memperbaiki diri dan meyakinkan diri bahwa hidupku bisa berkualitas. Salah satu caranya dengan mengemban tanggung jawab.
5 Cara Memiliki Sikap Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab adalah ketika kita memenuhi kewajiban atas apa yang kita miliki dan pilih. Tanggung jawab juga tentang apa yang kita perbuat dan bicarakan. Tanggung jawab merupakan sikap yang membuat manusia lebih mudah untuk menghargai.
Pilihan bukan suatu hal yang mesti dikeluhkan, melainkan keharusan yang harus dijalani. Memutuskan sebuah pilihan berarti kita siap untuk bertanggung jawab.
Sikap tanggung jawab juga mengajarkan kita untuk belajar mengambil keputusan, menerima kegagalan, tidak menyalahkan orang lain, berkomitmen, dll.
Misalnya ketika sebuah tugas diserahkan dan dipercayakan kepada kita. Kemudian, kita menerima tugas tersebut dengan berbagai pertimbangan.
Artinya, kita telah menerima keputusan dan mengambil tugas tersebut karena kita berani berkomitmen atas kepercayaan. Di sinilah tanggung jawab kita diuji.
Lantas, bagaimana jika kita justru melanggar komitmen dan kurang meyakinkan dalam mengemban tugas tersebut? Bukankah ini namanya kurang bertanggung jawab? Perlu diketahui, sebelum kita bertanggung jawab atas orang lain. Kita juga harus punya sikap tanggung jawab dengan diri sendiri.
Bagaimanapun, tanggung jawab terhadap diri sendiri merupakan fondasi dasar. Ketika kita mampu bertanggung jawab dengan diri sendiri, maka akan mudah untuk bertanggung jawab dengan orang lain. Tanggung jawab terhadap diri sendiri berarti kita mampu menjalankan tugas atas kepentingan diri sendiri secara rutin.
1. Menjaga Kebersihan & Kesehatan
Cara memiliki sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri bisa dimulai dari hal terdekat. Menjaga kebersihan kamar tidur dan tempat tinggal. Biasakan untuk selalu merapikan tempat tidur setelah bangun tidur. Rutin menyapu lantai kamar dan mengepelnya. Merapikan lemari, juga buku atau aksesoris lainnya.
Kegiatan ini menciptakan kenyamanan dan meminimalisir penyakit akibat kuman dan bakteri dari kotoran. Kita juga harus meletakkan barang langsung di tempat asalnya setelah digunakan. Agar ruangan tidak berserakan dan tetap rapi.
Sikap tersebut sebaiknya tidak perlu minta tolong atau disuruh lebih dulu. Kita harus bisa inisiatif dan punya kesadaran akan kebersihan diri dan sekitar. Menjaga kesehatan pun sama pentingnya. Kadang-kadang kita kurang bertanggung jawab terhadap diri sendiri dengan terlalu banyak mengonsumsi junk food.
Apa lagi kalau kita tidak banyak bergerak alias mageran. Belum lagi pola tidur dan pola makan yang berantakan. Tentu hal ini harus dipertanggung jawabkan karena akan mengganggu hidup diri sendiri.
2. Menjaga Konsistensi
Salah satu cara memiliki sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri adalah menjaga konsistensi. Kegiatan positif dan produktif yang dilakukan rutin merupakan sebuah konsistensi.
Ketika kita ingin memulai hidup yang lebih baik dan bermanfaat, terutama bagi diri sendiri. Banyak sekali yang bisa kita lakukan. Mulai dari bangun pagi, olahraga kecil, meningkatkan skill.
Misalnya, kita suka menulis dan ingin menulis setiap hari. Berarti kita telah berkomitmen, kemudian tinggal menjaga konsistensi. Memang tidak mudah. Akan tetapi, kita bisa menulis dengan waktu sedikitnya lima menit. Kemudian, makin hari makin bertambah satu menit.
Jika dilakukan rutin, kita telah bertanggung jawab atas komitmen yang telah dibuat sendiri. Sebab, tidak gampang untuk menjaga komitmen yang dibikin sendiri, lo! Kadang di tengah konsistensi, ada kalanya merasa malas atau tidak ada gairah untuk menulis. Di sini kita butuh namanya motivasi.
Sebelum punya motivasi, kita juga harus punya kemauan dan kesadaran akan pentingnya tanggung jawab atas pilihan atau komitmen yang kita bikin. Pada akhirnya, motivasi terbesar yaitu berasal dari dalam diri kita sendiri. Orang lain hanya mendukung. Akan tetapi, kita yang memperjuangkan sendiri.
3. Belajar dengan Giat
Ketika kita berniat untuk menggali potensi, mengembangkan bakat, atau ingin menjadi ahli dalam suatu bidang. Pertanggungjawabkanlah keinginan tersebut. Bertanggung jawab dengan belajar giat. Misalnya, kita ingin menjadi penulis atau sederhananya ingin bisa menulis dengan baik dan benar.
Kita bisa mulai mencari-cari kelas atau komunitas kepenulisan yang saat ini tersebar luas. Kita juga bisa mulai mencari tahu cara dan kiatnya di Google. Namun, memang kalau kita belajar di kelas atau komunitas pembelajarannya akan lebih terstruktur dibanding otodidak.
Kita juga bisa mengunduh aplikasi yang membantu kita untuk menulis. Seperti KBBI, Tesaurus, aplikasi dokumen, platform baca daring, dll. Di era digital saat ini, ilmu dan informasi sudah gampang banget untuk kita dapatkan. Meskipun begitu, dengan adanya teknologi serbamudah menjadi tantangan tersendiri.
Jadi, balik lagi, tinggal bagaimana kita mau belajar dengan giat atau justru sebaliknya? Sebab, belajar merupakan cara memiliki sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri
4. Mengerjakan Tugas Tepat Waktu
Tepat waktu itu bukan tentang siapa yang paling cepat atau awal menyelesaikan tugas, melainkan ketika kita menyelesaikan tugas sebelum deadline. Cara memiliki sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri terkait tugas ini juga tentang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Mau kita adalah seorang deadliner sekali pun, ketika berhasil selesaikan tugas sebelum deadline, kita tetap tepat waktu. Artinya, itu semua merupakan kesadaran kita terhadap tugas. Betapa kita menghargai tugas adalah suatu kepentingan sehingga harus segera diselesaikan.
Di sini kita akan belajar untuk tidak menunda-nunda pekerjaan selama ada waktu luang. Belajar untuk melawan rasa malas yang datang.
5. Prioritaskan Kewajiban sebelum Bersenang-senang
Sebelum kita menghibur diri pun ada baiknya untuk perhatikan kembali, nih, tanggung jawabnya sudah selesai semua belum, ya? Jangan sampai hiburan kita terganggu karena mikirin tanggung jawab yang nanggung.
Kalau ada tugas, segera selesaikan. Kita perlu untuk memprioritaskan tanggung jawab sebagai bentuk cara memiliki sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Memang sebagai manusia akan selalu butuh hiburan dari segala aktivitas dan beban yang ada. Akan tetapi, memangnya mau setelah hiburan jadi sibuk mengejar tugas yang belum selesai juga?
Kalau tanggung jawab telah selesai sebelum kita bersenang-senang. Setelahnya kita hanya menikmati sisa-sisa hiburan dan mengenangnya.
Sikap Tanggung jawab adalah Bentuk Mencintai Diri Sendiri
Dari semua cara memiliki sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri yang terpenting adalah ketika kita mengatur waktu, memprioritaskan kewajiban, kemudian mempertanggungjawabkannya. Ketika kita udah bisa mengatur waktu. Tinggal bagaimana kita memberi prioritas. Sehingga akan mudah untuk menjalankan tanggung jawab.
Ketika kita tidak bisa mengerjakan tugas sesuai dengan ketentuan aturan waktu. Maka ada yang perlu diperhatikan dan dipertanyakan pada diri sendiri. Apakah tugas yang diemban kita anggap bukan prioritas? Atau justru malah memiliki kendala lain seperti masalah minor. Nah, kalau begitu, kita harus cari solusinya.
Bagaimanapun, kita telah memilih tugas tersebut untuk dipertanggungjawabkan, kan? Orang yang bertanggungjawab akan lebih mudah menghadapi masalah. Sebab, ketika kita memutuskan sebuah pilihan, berarti kita juga menerima segala risiko dan konsekuensinya.
Orang-orang di sekitar kita pun akan merasa nyaman berada di sekitar kita. Namun, hal itu tidak perlu dijadikan alasan kita untuk bertanggung jawab. Jadikan diri sendiri sebagai alasan kuat untuk bisa mengemban sebuah tanggung jawab. Sebab, kita tahu kapasitas dan kemampuan diri kita sendiri.
Sementara, kita tidak punya kendali atas pikiran dan asumsi orang lain terhadap kita, kan? Berhenti menyalahkan orang lain atas kesalahan yang kita lakukan. Mencari celah bahwa kesalahan kita murni bukan kita yang melakukan.
Hal tersebut bukanlah sikap tanggung jawab. Namun, bukan berarti kita harus menyalahkan diri sendiri secara terus-menerus, ya! Ketika melakukan kesalahan, kita hanya perlu menerima bahwa kesalahan itu datang dari diri sendiri. Kemudian, minta maaf dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya.
Kita bisa belajar dari kesalauan untuk menjadi lebih bertanggung jawab. Nah, cara memiliki sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri mana yang sudah diterapkan?
—
Referensi:
- https://repositori.kemdikbud.go.id/9717/1/17.1.17%20Memgembangkna%20Tanggung%20Jawab.pdf
- https://id.scribd.com/document/507778379/Tanggung-Jawab-terhadap-Diri-Sendiri
- https://dosenpsikologi.com/cara-bertanggung-jawab-terhadap-diri-sendiri/amp
Posting Komentar