MAKEUP tuh sebetulnya penting tidak, sih? Jujur, aku adalah perempuan yang tidak aware atau peduli dengan makeup. Aku cukup percaya diri meskipun bare face. Hanya apply skincare, lipbalm, dan lipstik. Aku punya asumsi sendiri tentang makeup, sih.
Aku tidak mau orang lain punya ekspektasi terhadap wajah asliku kalau aku ber-makeup. Tidak bisa dimungkiri, betapa makeup membuat seseorang tampak lebih menarik dan flawless. Jika aku menggunakan makeup, aku takut dan tidak mau orang mengenalku karena makeup-nya. Dan, ketika makeup-nya dihapus, apakah mereka masih mau mengenal?
Dengan kata lain, aku tidak begitu percaya diri. Atau, aku terlalu negative thinking, ya?
Tahun berlalu, sampai suatu hari aku kondangan ke pernikahan teman. Tentu saja, tanpa makeup. Waktu itu, sih, aku pede-pede saja, ya. Namun, beberapa hari setelah itu, baru mikir, "Duh, muka gue burik amat, ya?”
Naluri perempuan mungkin, ya? Mulai kepikiran sudah saatnya untuk apply makeup. Walaupun mikir beribu kali, tetapi akhirnya beli juga paket makeup buat pemula. Langsung minta tutorin teman makeup untuk daily dan pesta. Ternyata tidak begitu susah, jujur menyenangkan! Ya, walaupun selama ngajarin, temanku ngomelin asumsiku tentang makeup.
“Ya apa, sih, Vin? Semua orang di dunia ini pake makeup, lo sendiri yang enggak. Makeup itu penting, Vin, buat kita perempuan. Buat nyenengin diri kita sendiri, bukan orang lain. Laki juga ngerti kali, Vin,” katanya sambil ngoceh, “kecuali kalau lo ketemu laki pertama kali makeup-nya pake makeup penganten!”
Bisa-bisanya dia ngomel masih bisa ngelawak!
Gara-gara omongan temanku itu. Aku baru menyadari juga. Bahkan alasan aku tidak mau apply makeup saja karena orang lain, bukan diri sendiri. Selama ini aku mengesampingkan keinginan aku untuk ber-makeup, hanya karena tidak mau orang lain' berekspektasi atas diriku. Kedemgarannya, kok, kayak aku terlalu percaya diri, ya—haha!
Sekarang aku mulai senang ber-makeup dan fokus menyenangkan diri sendiri. Cantik bukan tentang fisik saja, kan? Melainkan kepercayaan diri.
Peran Makeup dalam Sudut Pandang Psikologi
Makeup memang membuat seseorang menjadi lebih menarik dan punya nilai lebih sendiri. Namun, menurut aku, makeup tidak melulu melambangkan kecantikan secara harfiah. Lebih dalam lagi, makeup punya makna personal bagi masing-masing perempuan. Aku sendiri memaknai makeup—selain mempercantik diri—sebagai seni menghargai diri sendiri.
Pada dasarnya, makeup memang berperan besar dalam kecantikan. Hal ini merujuk pada penelitian oleh Korichi, Pelle-de-Queral, Gazano, dan Aubert (2008). Secara psikologis, makeup memiliki dua fungsi:
- Fungsi seduction, makeup berperan dalam meningkatkan penampilan dan meningkatkan kepercayaan diri
- Fungsi camouflage, makeup berperan untuk menutupi kekurangan diri secara fisik
Tersebut terbukti dari pengalamanku sendiri. Aku memang percaya diri tanpa makeup, tetapi ketika mulai apply makeup rasa kepercayaan diri terasa berbeda dan jadi lebih menyenangkan. Terlepas dari alasan makeup untuk diri sendiri, makeup menjadi salah satu daya pikat bagi laki-laki maupun perempuan.
Dilansir dari Psychology Today, terdapat sebuah studi dari jurnal Perception. Bahwa laki-laki menganggap perempuan yang menggunakan riasan dianggap lebih bergengsi. Sementara, perempuan menganggap perempuan lainnya yang menggunakan riasan dianggap lebih dominan.
Makeup hadir tidak hanya sekadar tata rias wajah. Akan tetapi, makeup sudah menjadi kebutuhan personal perempuan. Makeup bukan hanya di-apply pada acara pernikahan ataupun pesta, melainkan juga daily activity seperti kerja ataupun hangout with friends.
Alasan Perempuan Menggunakan Makeup, Self Love!
Basically alasan perempuan menggunakan makeup adalah untuk tampil cantik. Namun, apakah jika tidak menggunakan makeup tidak cantik? Em, ini balik lagi ke perspektif masing-masing, ya. I think, setiap perempuan punya postur dan karakteristik yang unik dan berbeda. Sehingga perbedaannya tidak pantas untuk dibandingkan dengan perempuan lain.
Lebih dari itu, diambil dari berbagai sumber. Ada banyak alasan mengapa perempuan menggunakan atau menyukai kosmetik? Makeup sudah seperti wahana bermain dan bahkan menjadi nilai seni estetika. Apa lagi di era digital saat ini, segala aspek ikut berkembang pesat, begitu pun makeup.
1. Wujud Profesionalitas
Kita hidup di era good looking lebih diutamakan. Tidak sedikit lowongan pekerjaan, pada syarat di urutan pertama memiliki penampilan menarik. Jujur, awalnya aku lumayan sensitif dan kesal. Namun, aku merasa kayaknya aku terlalu negative thinking menanggapinya, deh. Makin lama makin berpikir, sih.
Penampilan menarik ini, kan, bukan berarti kecantikan secara harfiah atau eksplisit. Berpenampilan rapi dan minimal tidak kucel merupakan aspek penampilan menarik. Nah, alasan perempuan menggunakan makeup salah satunya untuk berpenampilan menarik.
Merias diri saat akan melamar kerja merupakan bentuk effort dan keseriusan kita. Begitu pula saat sedang bekerja, bertemu teman kantor, klien, kolega, bahkan bos. Tidak mungkin, kan, tidak rapi dan tidak merias diri? Menggunakan makeup merupakan salah satu wujud profesionalitas kita dalam dunia karier maupun pekerjaan, lo!
2. Ajang Mengekspresikan Diri
Saat ini banyak sekali cara untuk mengekspresikan diri. Mulai dari menulis, bermusik, menggambar, melukis, bahkan ber-makeup! Di era digital begini, media untuk mengekspresikan diri pun makin variatif dan supermudah. Bahkan, ada banyak sekali influencer/selebgram dengan konten spesifik makeup. Audiensnya pun jelas dan banyak.
Dengan adanya kreator digital dan audiens yang menyukai konten makeup. Hal ini membuktikan makeup menjadi sarana berekspresi. Mungkin ada beberapa yang mengatakan makeup adalah topeng. Sebetulnya tergantung dari sudut pandang mana kita menilai makeup itu sendiri. Menurutku, daripada topeng untuk menutupi emosi, justru makeup adalah ekspresi emosi dan karakter si perempuan.
Alasan perempuan menggunakan makeup pun menjadi salah satu ladang pekerjaan dan berkarier. Banyak kreator kreatif yang menampilkan makeup karakter. Memberikan tutorial makeup melalui konten. Yup, bahkan makeup sendiri ada kelas dan pelajarannya di sekolah (tata rias). Apa lagi kelas makeup tidak murah!
3. Menghargai Undangan/Pesta
Memangnya harus, ya, makeup ke pesta? Itu adalah pemikiran diriku zaman dahulu yang masih denial soal makeup. Memang tidak ada aturan khusus dan tertulis yang mengharuskan kita ber-makeup ketika menghadiri pesta. Dan, sampai sekarang aku pribadi tetap tidak ada masalah juga dengan mereka yang bare face atau tidak makeup ketika pesta. Aku yakin mereka punya alasan untuk itu.
Mari kita coba posisikan diri sebagai pemilik pesta. Kita telah menyiapkan pesta sedemikian rupa untuk menyambut tamu undangan. Rela mengorbankan tenaga, waktu, dan uang untuk merias pesta yang berkesan. Pasti kita ingin tamu undangan bertandang dan berpenampilan terbaik versi mereka. Nah, alasan perempuan menggunakan makeup adalah sebagai salah satu cara berpenampilan terbaik.
Lagi pula, aku pun baru menyadari dan merasa tidak nyaman ketika pesta tanpa makeup. Paling tidak mengaplikasikan makeup natural, atau makeup bold yang memang cocok untuk menghadiri pesta. Tidak ada yang terlambat, kok! Yang penting sekarang sudah lebih aware menggunakan makeup untuk menghargai orang yang lain dan diri sendiri.
4. Menutupi Kekurangan Diri (Camouflage)
Salah satu fungsi psikologis makeup adalah untuk menutupi kekurangan diri. Yup, kita tidak bisa menampik bahwa namanya manusia akan memiliki kekurangan. Baik fisik maupun psikis. Kekurangan memang sebaiknya diperbaiki, jika bersifat perilaku ataupun pola pikir. Secara fisik pun bisa diperbaiki, tetapi untuk wajah dapat menggunakan skincare dan kosmetik untuk menutupi.
Pada wajan kita terdapat area mata dan bibir yang gelap dan/atau pucat. Belum lagi biasanya terdapat flek, jerawat, ataupun beruntusan di area wajah. Tidak jarang, hal tersebut membuat kita jadi tidak percaya diri untuk sekadar keluar rumah. Bentuk wajah kita pun tampak tidak simetris, yang terlihat kurang merata.
Sehingga, alasan perempuan menggunakan makeup adalah untuk menutupi semua kekurangan tersebut. Kita butuh lipstik untuk bibir, eyeshadow untuk kelopak mata, contour dan concealer untuk mempertegas wajah dan menutupi mata panda, butuh foundation dan powder untuk menutupi flek, jerawat, dan beruntusan, blush on untuk menaturalisasi wajah.
5. Mendapatkan Perlakuan Berbeda
Salah satu alasan perempuan menggunakan makeup tidak bisa dimungkiri untuk mendapatkan perlakuan berbeda atau spesial. Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan drama Korea True Beauty. Si tokoh di-bully karena kurang menarik. Namun, ketika dia merias diri dan mengubah penampilan menjadi lebih menarik, teman-teman berubah menjadikannya spesial.
Hanya saja, apakah makeup dapat menjauhkan kita dari perundungan? Tidak juga. Banyak sekali perempuan yang ber-makeup, tetapi masih mengalami perundungan. Artinya ada aspek lain untuk melindungi diri. Sslain riasan, juga kekuatan dan keberanian.
Meskipun begitu, makeup tetap memiliki daya tarik tersendiri daripada tanpa makeup. Betapa kita tidak bisa menutup mata bahwa banyak orang lebih aware terhadap diri kita yang ber-makeup. Namun, dari situ kita belajar untuk menghargai orang lain meskipun dia tanpa makeup ataupun dengan riasan. Menghargai orang lain itu bukan tentang apa yang dia punya atau kenakan, melainkan hal apa yang sudah dia perbuat.
DI SAMPING alasan perempuan menggunakan makeup, aku mengamini semuanya. Namun, jangan jadikan makeup sebagai alasan utama pemantik percaya diri. Kalau begitu, ketika makeup dihapus, maka kepercayaan diri akan hilang, dong?
Makeup memang membuat kita tampil percaya diri. Akan tetapi, perlu diperhatikan aspek penting lainnya yang dapat menopang kepercayaan diri dalam kondisi apa pun. Sederhana: mindset. Kecantikan bukan hanya ketika kita merias diri, melainkan juga ketika cara berpikir kita menebarkan kecantikan dalam diri (inner beauty).
Kita tidak bisa memungkiri hukum sosial bahwa cantik merupakan sebuah privilese. Sementara, aku menganggap privilese bukan hanya kesempatan, melainkan tanggung jawab. Artinya, kita sebagai perempuan harus bertanggung jawab atas privilese tersebut. Memanfaatkan dalam koridor dan tujuan baik.
Sederhana berpikir harus cantik karena diri kita sendiri, bukan karena orang lain. Ya, kecuali buat pasangan hidup—ini beda cerita, haha! Jangan jadikan makeup sebagai topeng palsu, tetapi jadikan makeup sebagai langkah awal untuk berkembang. Jadi, apakah alasan perempuan menggunakan makeup di atas valid untuk kamu?
—
Referensi
- Tata Rias Membangun Percaya Diri Wanita, bhaktikencanabatang.sch.id/2022/01/31/tata-rias-membangun-percaya-diri-wanita/#:~:text=Menurut%20Korichi%2C%20Pelle%2Dde%2D,fungsi%20seduction%20dan%20fungsi%20camouflage.
- The Surprising Psychology Behind Makeup - Psychology Today, www.psychologytoday.com/intl/blog/the-truth-about-exercise-addiction/201606/the-surprising-psychology-behind-makeup
- 4 Alasan Logis Perempuan Menyukai Makeup, Dapat Perlakuan yang Berbeda - Para Puan, www.parapuan.co/read/533435105/4-alasan-logis-perempuan-menyukai-makeup-dapat-perlakuan-yang-berbeda
- 4 Alasan Mengapa Setiap Wanita Harus Pakai Makeup - Fimela, www.fimela.com/beauty/read/3738454/4-alasan-mengapa-setiap-wanita-harus-pakai-makeup
- Mengapa Wanita Selalu Menggunakan Makeup? Ternyata Ini 5 Alasannya! - Beautynesia, www.beautynesia.id/beauty/mengapa-wanita-selalu-menggunakan-makeup-ternyata-ini-5-alasannya/b-100277
Minimal pelembab, sunscreen, pembersih wajah, bedak ma lipstik sih kalau menurutku, selamma dandannya wajar, gpp lo
BalasHapusAku juga termasuk yang dandan hanya untuk emnyenangkan diri sendiri dan anti pakai make up tebal kecuali ada acara tertentu yang 'wajib' dandan dan pastinya kalau seperti itu aku ga bisa dandan sendiri
Biasanya cuma pake bedak dan lipstick doang. Lucunya kalau pake lipstick matte, bedaknya hilang lipstick-nya masih nampol pol. Benar adanya, make membuat percaya diri.
BalasHapusAku pernah juga yg namanya tampil natural. Tp lama² jd suka makeup an gara² iseng coba². Dan iya sih sebenarnya makeup itu ya buat mengapresiasi diri sendiri aja. Minimal pelembab buat melembapkan kulit wajah.
BalasHapusAku paling pakai bedak sama lipstik saja. Itu pun ditutupin masker. Meskipun pandemi telah berlalu, masker masih setia menemani. Justru sekarang aku jadi kurang nyaman kalau keluar nggak pake masker.
BalasHapusAku suka pakai make up, haha. Soalnya jadi bikin percaya diri. Meski sering diledek aneh sama suami, tapi pede weh aku mah 🤣 palingan make up nya juga yang natural aja sih, nggak yang lengkap banget. Ternyata ada sisi psikologisnya juga ya.
BalasHapusYang pasti para perempuan itu butuh diperhatikan. Make makeup juga agar mendapat perhatian. Hehe. Maunya tampil sempurna di mata orang lain ya..
BalasHapusMake up? Bagi perempuan sangatlah wajib, meskipun dengan sederhana untuk(perawatan sehari-hari). Karena perempuan ibarat bunga jadi harus selalu wangi dan cantik. Kecantikan fisik didukung dengan make-up sedang kecantikan batin(inner beauty) didukung oleh banyak belajar tentang pengembangan diri dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta
BalasHapusAku rajin make up ya sebelum nikah. Pas udah nikah seperlunya aja, apalagi setelah punya anak 🤣. Pada akhirnya kebutuhan kulit ya skincare aja udah, yang lain paling lipstik lah biar ga pucet amat
BalasHapusAku justru karena terbiasa tanpa make up, jadi kadang kemana-mana bawaannya pede tanpa make up. Tapi sekarang minimal pake basic make up, kayak serum atau lipstik dan pensil alis aja. Hehe
BalasHapusDengan atau tanpa make up, perempuan adalah makhluk yang tetap cantik. You're beautifull what you are. Tapi kalau punya alasan tepat dan kuat untuk menggunakan make up, Go Girl!
BalasHapus