Preview

Hai, selamat datang di Neng Vina! Di blog ini kamu akan menemukan tulisan seputar kehidupan dan pengembangan diri. Barang kali kamu tidak akan merasa sendirian setelah membaca tulisanku. Enjoy my blog! 🧁

Agar Hidup Tidak Gengsian: Setop Visi Foya Misi Foya!

Gaya hidup mewah
STANDAR HIDUP seseorang saat ini secara otomatis dinilai dari pandangan orang-orang sekitar terhadap dirinya sendiri. Akhirnya, tidak jarang banyak orang memaksa menjadi yang paling terbaik hanya untuk memenuhi standar tidak masuk akal. 

Apa lagi di era digital, persaingan media sosial dengan mudahnya bikin kita jadi terpengaruh. Entah iri karena pengin jadi kayak mereka yang up-to-date dan branded style. Kita memaksakan diri beli barang branded demi di-post di media sosial untuk menarik perhatian, padahal penghasilan pas-pasan.

Gengsi dan Harga Diri, Apa Bedanya?

Gengsi adalah harga diri, martabat, dan juga kehormatan. Lo, ya, berarti tidak salah dong kalau hidup mempertahankan gengsi? Secara definisi memang tidak ada yang salah. Namun, kalau kata Merry Riana, secara pelaksanannya berbeda.

Pada kanal YouTube-nya, Merry Riana memaparkan perbedaan dari gengsi dan juga harga diri. Secara definisi, keduanya sama. Akan tetapi, gengsi yang berlebihan memungkinkan bikin hidup lebih sulit. Mempertahankan harga diri itu memang penting, tetapi kalau harga diri tidak sesuai kemampuan kita, ya, gengsi namanya.

Berikut ini beberapa perbedaan gengsi dan harga diri menurut Merry Riana. 
 
Perbedaan harga diri dan gengsi

1. Kesadaran vs Pengakuan 

Harga diri didasari dengan kesadaran, artinya orang tersebut sadar bahwa dirinya punya harga diri. Misalnya, sebagai pengangguran harus punya usaha untuk cari pekerjaan, bukan malah malas-malasan dan memilih pinjam sana-sini untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sementara, orang yang gengsian akan selalu haus pengakuan. Semua yang dilakukan hanya agar dapat pengakuan dari orang lain. Misalnya, dia sadar kalau finansialnya kurang, tetapi karena ingin diakui up-to-date dan berada, sampai mengupayakan segala cara untuk memenuhi gengsi, salah satunya rela berutang. 

2. Kejujuran vs Kebohongan

Orang yang punya harga diri, dia akan mengedepankan kejujuran. Dia sadar akan kemampuannya dan dia tidak malu untuk bersikap apa adanya. Misalnya, dia tidak malu ketika pergi dengan teman-temannya menggunakan pakaian itu-itu saja karena masih bagus dan tidak ada urgensi harus beli naru.

Sementara, gengsi hanya akan membuat seseorang berbohong terus-menerus. Dengan kemampuan seadanya, tetapi karena ingin diakui punya segalanya. Rela berbohong dan mengarang cerita. Pergi ke luar negeri, belanja barang mewah, sampai flexing-flexing di media sosial. 

3. Usaha vs Uang

Kesadaran akan harga diri, seseorang akan berorientasi pada usaha, kerja keras, dan juga tenaga. Dalam urusan mencapai sesuatu, dia akan mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki untuk berusaha. Ketimbang harus memaksakan diri dan menyulitkan hidup sendiri.

Gengsian hanya akan membuat seseorang memaksa diri dan menyulitkan hidup sendiri, bahkan orang lain. Sebab, mereka berorientasi pada uang dan utang. Gali lubang, tutup lubang demi tuntutan gengsi.

Agar Hidup Tidak Gengsian, Setop Memaksa Diri!

Apakah kamu merasa seperti salah satu di antara dua perbedaan itu? Kalau iya, yuk, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Ini cara agar hidup tidak gengsian!

Agar hidup tidak gengsian

1. Perhatikan Circle Pertemanan

Lingkungan itu berpengaruh banget terhadap gaya hidup kita. Sebenarnya, tidak masalah bergaul dengan siapa, tetapi paling tidak kita harus punya prinsip dan sadar kemampuan diri. Namun, kalau lingkungan pertemanan sudah memaksa diri kita untuk bergaya hidup tidak sesuai isi dompet, mending tinggalin, deh.

Agar hidup tidak gengsian, cari teman yang tidak memaksa kita untuk menuntut gengsi. Kalau ada teman yang finansialnya lebih baik dari kita, ya, sudah tidak perlu iri. Kalau dia bisa menghargai kita, kita pun harus menghargai dia dengan menjadi diri sendiri. 

2. Bisa Bedain Kebutuhan dam Keinginan

Agar hidup tidak gengsian, kita harus bisa bedain kebutuhan mana keinginan. Ketika ingin membeli sesuatu, coba, deh, dipikirin lagi, apakah yang ingin kita beli ini sesuai dengan kebutuhan atau hanya keinginan semata?

Apa lagi kalau keinginan itu hanya dilandasi karena pengin diakui oleh orang lain. Sebaiknya uang digunakan untuk menabung atau investasi di masa depan. Bukan tentang membatasi diri dalam bergaya hidup, melainkan sadar akan jaminan hidup lebih baik di masa depan.

3. Fokus Mengembangkan Diri

Waktu yang tersedia, daripada kita habiskan untuk mencari pengakuan, lebih baik dimanfaatkan untuk mengembangkan diri. Kita bisa alokasikan sisa uang untuk upgrade skill dan improve kemampuan yang dimiliki. Sehingga berguna untuk jenjang karier kita.

Agar hidup tidak gengsian, kita perlu berhenti untuk membandingkan pencapaian diri dengan orang lain. Semua butuh proses dan ada waktunya kok. Jadi, fokus kembangkan diri saja, ya! 

4. Value Tidak Diukur dari Materi

Masing-masing orang punya value sendiri. Value seseorang pun tidak bisa disamaratakan. Value seseorang tergantung dengan kemampuannya, bukan dari seberapa banyak materi yang dimiliki.

Value itu tergantung bagaimana kita memandang dan memperlakukan ,kehidupan. Berkaitan dengan skillmindset, dan tindakan. Bukan pula dari profesi ataupun apa yang dimiliki, melainkan value diri adalah ketika ,kita bisa memanfaatkan kemampuan kita dengan baik.

5. Jangan Takut Jadi Omongan Orang

Jangan mau pikiran dan prinsip kita dikendalikan oleh stigma dan standar masyarakat. Ubah pola pikir kita, pilihan hidup, kita yang menentukan bukan orang lain. Kita harus punya prinsip sendiri, tidak ada salahnya bersikap bodo amat kalau orang-orang memandang kita rendah.

Lebih baik bersikap apa adanya, ketimbang ada apanya, tetapi di belakang pusing dan depresi mikirin utang menumpuk. Bahagia sesederhana itu, tetapi yang bikin kita tidak bahagia adalah karena kurang bersyukur dan kurang merasa puas terhadap apa yang dimiliki.

SEKARANG sudah tidak zaman hidup nurutin gengsi! Tetap fokus dengan hidup kita. Jangan mempersulit hidup hanya karena pengin dibilang Si Paling Berada. Percuma rasanya, kalau sibuk menghamburkan uang untuk foya-foya, tetapi kemampuan skill mindset tidak dikembangkan. Jadi, cara agar hidup tidak gengsian, setop visi foya misi foya! 

Lebih lamaTerbaru

1 komentar

  1. Circle pertemanan memang ngaruh banget buat gaya hidup. Salah masjk circle dompet menjerit. Padahal berteman dan diakui sebagai teman nggak bergantung dari branded dan gaya hidupnya.

    BalasHapus