Preview

Hai, selamat datang di Neng Vina! Di blog ini kamu akan menemukan tulisan seputar kehidupan dan pengembangan diri. Barang kali kamu tidak akan merasa sendirian setelah membaca tulisanku. Enjoy my blog! 🧁

Kiat Memiliki Sikap Optimis

Bersikap optimis
OPTIMIS menjadi acuan seseorang dalam mencapai impian. Menjalani aktivitas sehari-hari pun butuh optimisme. Bagaimanapun, tidak dapat dihindari akan ada dinamika hidup yang harus dihadapi. Sudah menjadi keharusan, seseorang menanamkan sikap optimis. Percaya atau tidak, sikap optimis membantu kita menghadapi kesulitan dan masalah.

Kiat Memiliki Sikap Optimis, Hidup Lebih Bermakna!

Optimis adalah sikap percaya diri, keyakinan, dan mampu memandang sebuah masalah atau kesulitan dari sisi positif. Orang dengan optimisme yang baik, akan selalu memaknai setiap kesulitan—bahkan kegagalan sebagai pembelajaran untuk mengembangkan diri. Meskipun begitu, optimis juga menjaga paham realistis kita, sehingga lebih logis dalam menghadapi kesulitan.

Oleh Psychology Today, penelitian menunjukkan bahwa rata-rata manusia terprogram untuk bersikap optimis. Winston Churchill pernah berkata, "Seorang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan; seorang optimis melihat peluang dalam setiap kesulitan.“

Bisa jadi yang membuat kita pesimis adalah karena penilaian kita dalam memandang sesuatu. Banyak hal yang memengaruhi seseorang menjadi optimis. Seperti dari pengasuhan, faktor lingkungan, budaya, dan genetik. Dilansir dari Verywell Mind, sebuah studi menunjukkan bahwa genetik menyumbangkan sikap optimis sebanyak sekitar 25%.

Manfaat menjadi optimis tentunya bukan hanya untuk diri kita sendiri. Biasanya, orang lain akan ikut terinspirasi dan merasakan optimism vibes dari kita. Bahkan dapat melahirkan generasi yang penuh optimisme. Dampaknya, hidup akan merasa lebih bermakna dan berharga.

Kiat memiliki sikap optimis

1. Menentukan Tujuan/Goals

Ada orang yang hidupnya seperti air mengalir, mengikuti entah ke mana arus membawanya pergi. Apa pun yang diberikan hidup, itulah yang akan dia terima. Dan, sah-sah saja selama dia dapat menikmati kehidupan. Namun, ada orang yang memilih melawan arus, rela ditempa batu karang demi mencapai sebuah impian.

Setiap orang punya tujuan sendiri. Hidup seperti air mengalir juga merupakan tujuan, kok. Punya tujuan akan membuat rasa optimis makin kentara. Misal, kita ingin  produktif setiap hari, menghasilkan sebuah karya. Atau, memiliki keinginan untuk menjadi suatu profesi spesifik. Apa pun itu, menentukan tujuan, menumbuhkan rasa optimisme.

Kiat memiliki sikap optimis adalah dengan mengusahakan tujuan. Memastikan tujuan atau impian kita dapat tercapai. Melalui proses dan usaha yang tidak mudah. Sehingga hidup terasa lebih berharga. Dengan berproses terhadap tujuan, membuat kita lebih menghargai waktu dan kesempatan. 

2. Memberi Perhatian dan Fokus pada Hal Positif

Orang yang optimis akan selalu memandang sesuatu dari sisi positif. Meskipun negatif, dia akan mencoba menemukan elemen positifnya. Bukan untuk menormalisasi hal negatif, melainkan membantu kita menghindari hal negatif itu sendiri. Misal, daripada memikirkan kesulitan sebagai musuh, mengapa tidak anggap kesulitan sebagai teman?

Kita harus bisa Mengelola pola pikir. Dalam buku Mindset Revolution dijelaskan bahwa pikiran amat menentukan tindakan kita. Hal ini berkaitan dengan kiat memiliki sikap optimis. Orang optimis akan bertahan pada koridor positif. Sesederhana berpikir belum bisa, daripsda tidak bisa. Artinya, kita perlu mencoba untuk membuktikan.

Selain pola pikir, harus diselaraskan dengan tindakan. Misal, punya tujuan sederhana seperti produktif. Cari kegiatan sesuai dengan minat/kesukaan kita. Contohnya, suka menulis, maka bergabung dan berpartisipasi dalam komunitas/organisasi menulis. Dari sini menunjukkan, sikap optimis tidak hanya mengembangkan diri kita, tetapi juga berpengaruh terhadap orang lain.

Dengan begitu, kita perlu memberi perhatian, kesadaran, dan fokus terhadap hal-hal positif. Walaupun memang tidak mudah karena emosi manusia justru didominasi dengan emosi negatif. Akan tetapi, kita punya ruang untuk mengendalikan emosi, pikiran, dan tindakan kita. Orang optimis menjadi positif karena belajar dari hal negatif.

3. Menghargai Diri Sendiri dan Bersyukur

Lantas, bagaimana caranya agar selalu berpikir positif? Sederhana, tetapi tidak semua menyadarinya. Untuk bisa mendapatkan vibes positif bisa dimulai dari diri kita sendiri. Mulai dengan menghargai diri sendiri. Kenali siapa diri kita? Apa saja kelebihan dan kekurangan kita? Setelah itu validasi dan belajar percaya diri.

Kepercayaan diri penting untuk kita memiliki sikap optimis. Sebab, butuh keyakinan positif untuk menghadapi kesulitan. Untuk meningkatkan rasa percaya diri harus dengan menghargai diri sendiri. Dengan mengenal diri, kita akan mengetahui kapasitas kita ketika menghadapi sesuatu. Dengan mengenali kekurangan sendiri, kita akan berusaha untuk memperbaikinya. Dengan adanya kelebihan, kita dapat memanfaatkan untuk hal baik.

Jika sudah menghargai diri sendiri, selanjutnya belajar bersyukur. Mensyukuri apa yang kita punya dan apa yang kita tidak punya. Bukan berarti pasrah seutuhnya, melainkan paling tidak kita menerima lebih dulu. Memaksakan diri dan terus-menerus mengeluh hanya membuat kita jadi orang pesimis.

4. Bersikap Realistis

Orang optimis memang sosok yang akan bersyukur terhadap keadaan yang dimiliki. Bahkan, terkadang dia juga tidak takut punya harapan tinggi. Akan tetapi, sikap optimis membantu kita tetap realistis pada kenyataan hidup. Memang, optimis mengondisikan kita untuk tetap berpikir positif dalam menghadapi tantangan. Namun, kita juga tidak bisa menyangkal akan adanya hambatan—bahkan kenyataan yang tidak memihak.

Misal, kita ingin punya banyak uang. Kemudian kita hanya mengandalkan optimis, tanpa tindakan nyata atau usaha lebih. Tentunya sikap optimis harus diikuti dengan usaha dan tindakan, ada aksi. Realistisnya terletak pada kesadaran kita akan kesulitan, hambatan, maupun tantangan.

Perbedaan orang optimis dan pesimis adalah dari cara mereka memandang kesulitan itu sendiri. Orang pesimis memandang kesulitan sebagai sesuatu yang tidak mungkin mencapai impian kita. Sementara, orang optimis memandang kesulitan sebagai proses dan pembelajar berharga untuk mencapai impian.

Orang yang optimis

5. Bijak Menghadapi Kegagalan

Jika kita sudah realistis, maka mudah bagi kita untuk menghadapi kegagalan. Sikap optimis memang meyakinkan kita agar dapat mencapai atau mendapatkan keinginan. Namun, pikiran realistis membantu kita untuk bijak dalam menghadapi kegagalan. Bagaimanapun, kehidupan tidak selamanya mewujudkan keinginan kita. Ada kalanya hidup ingin kita bercengkrama dengan kegagalan, sebelum akhirnya bersenang-senang dengan keberhasilan.

Sikap optimis membuat kita belajar menghargai proses. Sebab, dalam sebuah proses terdapat pelajaran berharga. Kegagalan bukanlah sebuah masalah besar, justru Kegagalan memiliki makna sendiri. Artinya, meskipun kita dihadapi dengan kegagalan, tetapi kita mendapatkan makna dan pembelajaran dari proses. Proses inilah yang membantu kita mengembangkan diri, membuat kita lebih bijak, dan belajar dari kesalahan untuk masa depan.

Manusia itu tidak ada yang sempurna. Maka, wajar rasanya jika kita sebagai manusia akan selalu menemui kegagalan. Bahkan kegagalan itu sendiri menjadi sesuatu yang mesti kita syukuri dan hargai. Mungkin rasanya akan kecewa, tidak apa-apa kita manusia punya perasaan. Namun, jangan sampai emosi itu menguasai diri kita. Kiat memiliki sikap optimis yaitu kita harus bangkit dari kegagalan dan perasaan kecewa.

SIKAP OPTIMIS memang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia. Kehidupan akan terasa lebih bermakna dan berharga karena menanamkan sikap optimis. Akan tetapi kita perlu mengelola rasa optimis dengan baik dan sesuai dengan porsinya. Jadi, kamu sudah siap menerapkan langkah kiat memiliki sikap optimis? Yuk, kita mulai dari sekarang!


Referensi:

https://www.psychologytoday.com/us/basics/optimism#-optimism-pessimism-and-realism 

https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-sikap-optimis-pengertian-ciri-ciri-dan-cara-menerapkannya?srsltid=AfmBOorEBGQqtAWgdFXe7fdW0Q4v15fa4IQQCAEvNSI74-72MKDibRPN

1 komentar

  1. Apalagi kalo disertai pengenalan diri dengan media jurnal ya, kak. Bisa makin nambah semangat buat terus optimis memperbaiki diri. Plus, optimis juga buat mencapai goal karena udah tercatat tinggal semangat berproses aja

    BalasHapus