Preview

Hai, selamat datang di Neng Vina! Di blog ini kamu akan menemukan tulisan seputar kehidupan dan pengembangan diri. Barang kali kamu tidak akan merasa sendirian setelah membaca tulisanku. Enjoy my blog! 🧁

Pertanda Seseorang Sudah Dewasa

Ketika kita tumbuh dewasa
BERUNTUNG karena dulu aku bukanlah anak kecil yang berharap cepat dewasa. Masalah dalam hidup telah menyita waktuku. Sehingga tidak punya kesempatan untuk sekadar berharap.

Saat beranjak dewasa, ternyata aku tidak begitu terkejut. Tidak beda jauh dengan pengalaman sebelumnya. Jadi, aku hanya menjalani seadanya. Kemudian masalah itu menyisakan pelajaran hidup paling berharga.

Pertanda Seseorang Sudah Dewasa, Bukan Soal Usia

Realitasnya, kedewasaan seseorang tidak diukur dari sejauh mana usianya melaju. Masih banyak orang tua yang masih melambungkan ego. Kedewasaan terlalu sempit jika mengacu pada usia saja.

Secara teori, perkembangan otak manusia akan lebih siap ketika sudah memasuki usia 20-an. Sayangnya, hal itu tidak dimanfaatkan oleh kebanyakan orang yang seharusnya dewasa.

Melansir pijarpsikologi.org, dewasa adalah tentang memaknai kembali semua pengalaman hidup, berfokus pada pengembangan diri di saat ini, dan bersiap menghadapi jatuh bangun yang akan terjadi di masa mendatang.

Pertanda seseorang sudah dewasa tidak bisa dinilai dari pencapaian material. Jauh dari itu, proses pendewasaan diri adalah tentang cara kita memandang kehidupan.

Dewasa tidak lepas dari pola pikir, emosional, dan sikap. Salah satu tanda proses pendewasaan diri seperti quarter life crisis. Fase ini mengharuskan kita mengambil keputusan bersama risiko dan konsekuensinya.

Menjadi dewasa itu bukan perjalanan yang mudah. Perjalanan ini tidak bisa dihindari. Sebab, semua orang akan mencapai titik ini. Tinggal bagaimana kita menjalaninya?

Setelah itu kita akan mengetahui. Apakah kita sudah dewasa atau belum? Berikut ini pertanda seseorang sudah dewasa. 

Pertanda seseorang sudah dewasa

1. Punya Sikap Menghargai 

Salah satu pembelajaran dari proses pendewasaan diri adalah menghargai. Dewasa bukan lagi tentang mengenyangkan ego. Namun, kita punya tugas untuk mengendalikan ego agar tidak kelaparan dan tidak kekenyangan.

Kedewasaan seseorang ditandai dari cara dia menghargai waktu—dirinya bahkan orang lain. Sesederhana tidak datang terlambat dari waktu yang sudah ditentukan. Selain menunjukkan kredibilitas, juga menghargai waktu orang lain.

Tidak hanya itu, seseorang yang sudah dewasa akan lebih mudah menghargai perbedaan. Memiliki rasa toleransi yang baik. Tidak merasa dirinya paling benar.

Sebab, dia memahami bahwa setiap orang memiliki pandangan hidup yang berbeda. Tidak selamanya perbedaan itu salah. Masing-masing orang menilai suatu pandangan dari cara berpikir. 

Menghargai diri sendiri juga jadi salah satu fokus utama. Betapa diri sendiri memiliki potensi dan value yang harus dihargai. Maka, penting bagi kita untuk menikmati proses pendewasaan diri.

2. Lebih Banyak Mendengarkan

Pertanda seseorang sudah dewasa dapat dilihat dari sikapnya. Biasanya dia adalah sosok yang lebih sering mendengarkan daripada bercerita. Artinya, dia telah menekan ego untuk orang lain.

Tidak bisa dibohongi terkadang ada perasaan ingin didengar. Namun, kita mesti menyadari bahwa tidak hanya kita yang terus-menerus didengar.

Dengan menjadi pendengar baik, orang yang sudah dewasa berpikir mendapatkan pelajaran berharga dari cerita orang lain. Kedewasaan seseorang ditandai dengan kesadaran pentingnya pelajaran hidup.

Pelajaran hidup tidak hanya berasal dari kehidupan pribadi. Kita harus tahu bahwa setiap orang memiliki permasalahan berbeda. Sehingga kita bisa memandang kehidupan lebih luas lagi.

3. Memiliki Pola Pikir Positif 

Selalu berpikir positif dalam kondisi tidak baik-baik saja memang sulit. Kadang ingin menyalahkan keadaan dan orang lain. Namun, pikiran positif akan membantu kita lebih damai dalam menjalani hidup.

Pertanda seseorang sudah dewasa salah satunya adalah ketika dia mampu menemukan sisi positif dari hal negatif. Misal, saat masalah datang, dia akan mencoba bersyukur. Sebab, masalah itu datang sebagai bentuk pembelajaran diri.

Membandingkan diri dengan orang lain adalah sikap yang dihindari oleh orang dewasa. Sebab, dia memahami bahwa setiap orang memiliki waktu keberhasilan sendiri.

Dia tidak akan menyia-nyiakan waktu dengan mengadu nasib. Baginya, ada yang lebih penting dari itu, yaitu mencapai impian.

4. Fokus Mengembangkan Diri 

Daripada sibuk membandingkan diri, orang yang sudah dewasa lebih memilih fokus terhadap dirinya sendiri. Bukan untuk menjadi egois melainkan fokus untuk mengembangkan dirinya sendiri.

Daripada membuang-buang waktu merasa tertinggal karena orang lain jauh lebih sukses. Orang yang sudah dewasa lebih memilih menikmati proses untuk mencapai impiannya. Banyak yang bisa dilakukan untuk mengembangkan diri.

Pertanda seseorang sudah dewasa adalah ketika dia menyadari punya potensi. Kemudian dari potensi itu akan dia kembangkan dengan kegiatan produktif. Dengan begitu, tidak ada waktu baginya untuk merasa insecure.

5. Mampu Mengelola Emosi

Salah satu aspek pendewasaan seseorang dapat dinilai dari caranya mengelola emosi. Dia tidak akan membiarkan dirinya dikuasai rasa marah. Sebab, itu dapat membuatnya menyesal karena di luar kendali.

Berempati merupakan salah satu pertanda seseorang sudah dewasa. Dia mengesampingkan ego untuk menerima emosi orang lain. Salah satu contohnya seperti menjadi pendengar yang baik. 

Dengan berempati kita jadi lebih menghargai perasaan orang lain. Dengan mengelola emosi akan menjaga hubungan baik dengan orang lain. Tentunya kita akan merasa risi dengan orang yang mudah marah.

6. Berkomitmen dan Bertanggung Jawab

Makin dewasa kita dituntut untuk punya komitmen dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang kita pilih. Di sinilah letak kedewasaan kita diuji. Apakah kita mampu berkomitmen dan bertanggung jawab? 

Pertanda seseorang sudah dewasa ditandai dengan keseriusan dia dalam suatu hubungan. Tentunya makin bertambahnya usia kita akan makin realistis dalam hal asmara. Hubungan asmara di usia 20-an akan berorientasi pada komitmen yang lebih serius.

Tidak hanya itu, komitmen juga berkaitan dengan keputusan yang kita ambil. Misal ketika kita diberi amanah untuk mengemban tugas. Orang yang sudah dewasa akan berani dalam mempertanggungjawabkan komitmennya. Artinya tidak lari dari tugas meskipun ada masalah.

Kehidupan adalah Esensi dari Kedewasaan Seseorang

Hidup membuat kita dewasa
MUNGKIN kita akan mengeluhkan masalah yang kerap kali datang. Merasa bahwa tidak ada satu pun sudut di dunia ini yang bikin kita bahagia. Tidak jarang kita berpikir bahwa dunia ini terlalu kejam. Namun, itulah proses pendewasaan diri.

Satu hal yang tidak pernah kita sadari bahwa kehidupan akan selalu terikat dengan masalah. Kita adalah manusia yang tinggal dalam lingkup kehidupan. Maka, tidak tepat rasanya menyalahkan kehidupan karena melulu memberikan masalah.

Setiap orang memiliki masalah dengan porsinya masing-masing. Masalah yang dialami pun waktunya berbeda-beda. Kebanyakan dari kita suka mengadu nasib dan merasa masalah kita paling berat.

Hal tersebut membuat kita sulit untuk memahami keadaan orang lain. Sulit bagi kita untuk memandang kehidupan lebih luas daripada itu. Betapa kehidupan memiliki misteri yang tidak pernah kita tahu dalamnya.

Hidup terlalu sempit jika hanya dimaknai dari sudut pandang kita sendiri. Proses pendewasaan diri seharusnya menyadarkan kita tentang betapa bermaknanya hidup ini bagi diri kita.

Barang kali alasan kita tidak bahagia selama ini bisa jadi karena kita kurang bersyukur. Kita berpikir bahwa kebahagiaan itu datang seperti tamu. Sementara, kebahagiaan kita yang mencari. Salah satunya dengan bersyukur.

Pertanda seseorang sudah dewasa adalah ketika orang tersebut punya keseimbangan antara dirinya dan orang lain. Pertanda seseorang dewasa adalah ketika menerima makna kehidupan bersama dengan masalah. 

8 komentar

  1. Menjadi dewasa itu ketika sudah merasakan dinamika hidup dan belajar meresponnya dengan bijak. Sulit memang, tapi hal ini bisa jadi indikator seberapa dewasanya kita dalam menjalani hidup ini

    BalasHapus
  2. Menjadi dewasa kadang sulit ya, kata orang orang. Menurutku menjadi dewasa kadang jadi lebih mudah mendeteksi adanya masalah..

    BalasHapus
  3. Kedewasaan itu dimulai dari memahami bahwa tidak semua yang diinginkan bisa menjadi kenyataan. Ini bisa ditanamkan saat anak masih kecil, tak semua maunya harus dituruti.

    BalasHapus
  4. Tua itu pasti, sedangkan dewasa itu pilihan bukan, orang dewasa secara sadar mengambil tanggung jawab atas pilihan hidupnya bukannya menyalahkan sekitar atas apa yang terjadi pada dirinya

    BalasHapus
  5. Dinamika kehidupan yang bikin kita secara tidak sadar sudah berproses menjadi dewasa. Semakin dewasa seseorang, semakin ia bisa menerima apa yang terjadi dalam hidupnya, meski kegagalan sekalipun.

    BalasHapus
  6. Artinya kalau ada orang yang hanya ingin didengar, dia belum dewasa banget ya kak. Sebab masih ada beberapa teman di sekelilingku yang inginnya hanya mau didengar tapi dia tidak mau mendengarkan aku. Semoga orang-orang yang belum dewasa bisa segera melatih kedewasaan mereka

    BalasHapus
  7. Betul banget dewasa itu tidak melulu soal usia. Banyak yg sudah berumur tapi belum dewasa masih punya sifat kekanak kanakan.

    BalasHapus
  8. Dulu semasa kuliah, aku orang yang sering mengeluh karena aku selalu jadi pendengar setia tanpa diberi kesempatan berbicara atau bercerita. Tapi kini, justru ada banyak hal yang baru kusadari bahwa dari mendengarkan saja kita jadi banyak belajar soal kehidupan.

    BalasHapus