Preview

Hai, selamat datang di Neng Vina! Di blog ini kamu akan menemukan tulisan seputar kehidupan dan pengembangan diri. Barang kali kamu tidak akan merasa sendirian setelah membaca tulisanku. Enjoy my blog! 🧁

Kisah Jihan Mawaddah: Bloger Berprestasi yang Tidak Takut Gagal

Bloger Jihan Mawaddah
SELAMA ini kita hanya menilai cahaya itu sesuatu yang terang. Namun, apakah kita ernah menyadari? Betapa cahaya terang pun pernah redup. Bahwa sesuatu yang terang juga berasal dari kegelapan. 

Aku memaknai proses perjalanan hidup seseorang seperti cahaya redup, mati. Kemudian, ketika cahaya itu berkilau, aku memaknai seperti hasil dari proses yang telah dilalui seseorang.

Kadang, kita terlalu fokus dengan terangnya cahaya. Tanpa menelisik, betapa ada proses—jerih payah yang akhirnya membuat cahaya menjadi terang benderang. Bukankah proses punya peran penting?

Seperti yang dialami oleh Jihan Mawaddah. Bloger asal Malang yang kini namanya melelang buana karena berhasil memenangkan pelbagai kompetisi blog. Aku adalah salah satu orang yang mengaguminya.

Jihan Mawaddah, perempuan asal Malang ini lahir pada tahun 1990. Dia adalah lulussn dari salah satu universitas di Malang. Dengan studiS1 Biologi dan D3 Studi Islam dan Bahasa Arab.

Perempuan yang hobi membaca ini, sekarang aktif blogging, mengembangkan komunitas literasi, membantu komunitas dakwah, dan merintis layanan psikologi dan edukasi.

Website/blog milik Jihan Mawaddah 
  • jeyjingga.com
  • pilihbuku.com
  • jendelacaca.my.id
  • situsok.com
  • kapancurhat.com
  • jinggatech.com
  • kelasbiologi.net
  • caravanjingga.com
  • sevenbrothers.id

Lantas, bagaimana perjalanan hidup dan proses menulisnya sebelum menjadi kilau cahaya di dunia bernama blog?

Perjalanan Jihan Mawaddah, Seorang Bloger yang Optimis

Perjalanan hidup Jihan
Anak-anak berseragam merah putih itu tampak antusias saat ditanya tentang impian oleh guru. Ada yang ingin jadi polisi, dokter, pilot, guru, koki, bahkan astronot. Namun, Jihan—anak perempuan manis itu dengan lantang berseru, “Ingin jadi penulis!”

Seperti lembaran kertas, anak-anak SD itu tumbuh dan berkembang. Membuka lembaran baru untuk menjemput impian. Setiap orang memiliki jalan sendiri untuk menjadi seperti yang diimpikan. Begitu pula Jihan, sampai remaja pun kegemarannya terhadap menulis tidak pernah usai. Justru, Jihan mulai menemukan tempat menulis yang siapa sangka akan mewujudkan mimpinya di masa depan?

Tahun 2003, Jihan sudah mengenakan seragam putih biru. Saat itu pelajaran komputer sedang berlangsung. Jihan sibuk berkutat pada layar komputer yang menampilkan WordPress—salah satu platform blog. Dari sanalah, Jihan mengenal dunia blog.

Sejak saat itu, Jihan mulai nge-blog gratisan di Wordpress. Dia mengisi blog hanya untuk sekadar curhat. Sehingga, blognya tersebut tidak disebarluaskan.

Hanya saja, sejak memasuki jenjang SMA dan masa perkuliahan, Jihan tidak fokus menulis. Dia memanfaatkan masa mudanya dengan mengeksplorasi diri. Mulai jadi anak band, gamers, bergabung BDI. Saat kuliah, waktunya disita untuk proyek membuat 7 keturunan lalat.

“Pas kuliah juga hiatus karena sibuk niupin lalat,” ungkapnya jenaka saat hadir sebagai pemateri kelas di OOOP Blogger Squad.

Mulai Serius Nge-Blog dan Alasan di Baliknya

Mulai ngeblog
Bakat alami memang tidak pernah bisa berbohong. Selama apa pun bakal itu dikesampingkan, suatu hari ia akan mencuat juga. Setelah puas dengan masa eksplorasi diri, pada akhirnya Jihan memutuskan untuk kembali pada rutinitasnya dulu, menulis.

Tahun 2013, Jihan telah menemukan pasangan hidupnya. Sebagai anak muda yang sebelumnya aktif dalam pelbagai kegiatan. Dia mulai memutuskan untuk mengembalikan bakat alaminya. 

Jihan mulai menulis di media-media massa seperti IDN Times dan Kompasiana. Bahkan, sempat pernah mengikuti workshop IDN Times di Surabaya. Akan tetapi, apakah semua itu berjalan mulus?

Sebuah pertanyaan terbesit dalam benak Jihan, “Kok enak, ya, dia dapat duit banyak dari sponsor? Aku nulis empot-empotan, bahkan kadang juga ditolak, pending-nya lama, dapatnya (fee) dikit. Gimana, ya, caranya bisa bikin web kayak gitu?”

Ada salah satu momen yang membuat Jihan merasa kecewa karena tulisannya ditolak oleh media lokal. Kemudian bertekad untuk membuktikan bahwa tanpa media tersebut, tulisannya dapat mengudara dan dikenal banyak orang. 

Sambil terkekeh Jihan menambahkan, “Momen setelah punya anak di tahun 2019 kemarin. Aku merasa sendirian di rumah, sepi. Merasa mellow engak ada yang mau bantuin—padahal, ya, enggak gitu.”

Mulai dari pertanyaan dalam diri, perasaan ingin membuktikan, ditambah merasa ‘sepi’. Akhirnya, dibantu dengan modal dari support system—sang suami—Jihan membeli domain dan hosting. Ketika itulah lahir blog bertajuk jeyjingga.com

Momen Berkesan Jihan Selama Proses Nge-Blog

Momen Berkesan
Kecintaan Jihan terhadap menulis berhasil mengantarkannya menjadi seorang bloger. Namun, tentu bukan hal mudah baginya untuk melalui tantangan. Kita tidak boleh melupakan bahwa setiap orang memiliki proses yang tidak mudah. Proses adalah peran penting dalam perjalanan hidup seseorang. Dan, tantangan pun dimulai.

“Rentang 2018—2020 itu enggak ada duit sama sekali. Jadi, sponsor murni dari suami buat bayar domain dan hosting,” ujarnya masih dalam kelas ODOP Blogger Squad.

Hal itu tidak membuat Jihan menyerah dan ragu. Perempuan asal Malang itu memiliki tekad kuat untuk meraih impian. Dengan kemauan belajar tinggi dan usaha keras sampai berduit. Jihan mulai mengikuti berbagai lomba dan mengikuti komunitas blogger. Di sana, Jihan mengenal banyak bloger. Dia belajar memahami ritme dan idealnya menjadi bloger. 

Semenjak bergabung di Komunitas ODOP (One Day One Post), selalu ada yang kurang jika tidak menulis satu hari pun. Atas konsistensi tersebut, sampai saat ini Jihan berhasil menerbitkan 1200-an artikel di blog jeyjingga.com. begitu giat dan tekun mengikuti berbagai kelas blog—gratisan hingga berbayar.

“Hampir setiap lomba kuikuti karena enggak tahu mana yang jadi rezeki, ‘kan, ya? Apa lagi waktu itu pandemi. Jadi hampir enggak ada kegiatan offline.”

Dengan pola pikir tersebut, Jihan tidak pernah berhenti mencoba. Tidak mudah goyah meski mengalami kegagalan berkali-kali. Bloger asal Malang ini tidak pernah menghitung dan mengingat kegagalan yang sudah dialami. Jihan menyebutkan, “Yang jelas banyak (kegagalan), mungkin 50:50 sama kemenangan yang udah pernah diraih.”

Bersabarlah bagi pemimpi yang masih berproses. Akan ada masanya, kesabaran itu berubah menjadi kebahagiaan. Jihan telah membuktikan bahwa proses tidak pernah berbohong. Atas usaha dan konsistensinya selama beberapa tahun, Jihan berhasil membuka gerbang tahun keemasan. 

Pada 2021—2022, hampir semua kompetisi blog di era itu tertera nama Jihan Mawaddah sebagai juara. Perempuan berprestasi ini mengakui tahun itu merupakan masa keemasan dan berlimpah nikmat. Hebatnya, hal itu tidak membuatnya tinggi hati. Jihan tetap produktif dan aktif dalam kegiatan sosial.

Salah saatu momen yang membuat Jihan gemetar adalah ketika dia berhasil mendapatkan motor. Kemudian, dalam waktu dua tahun nge-blog mampu meraih 100 juta pertama dari website. Baca kisah lengkapnya di Raih 100 Juta Pertama, Penghasilan dari Website dalam 2 Tahun. Why Not?

Sampai saat ini Jihan telah meraih prestasi memenangkan berbagai kompetisi sebanyak 72 kali. Berikut di antaranya:
  • Juara 1 Lomba Blog Perubahan Iklim 2020 Tema #AirUntukKehidupan yang diadakan oleh KBR Indonesia
  • Juara 3 Lets Read Blog Competition II 2020 yang diadakan oleh Lets Read
  • Juara 2 Lomba Blog Masterweb Network 2020
  • Juara Favorit 1 Lomba SEO Seva Tempat Mobil Online 2020
  • Juara Favorit Lomba Blog SADARI Kanker Payudara Adi Husada Cancer Center 2021
  • Juara 2 Lomba Blog Meluaskan Manfaat Bersama LMI dan Forum Lingkar Pena 2023
  • Juara 3 Lomba Blog Pekan Imunisasi Dunia 2023 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  • Juara Favorit Lomba Blog Miyako dan Blogger Perempuan 2024

Ketika Datang Badai dalam Kehidupan Jihan Mawaddah

Ketika masalah datang
Hampir semua orang memiliki titik terendah dalam hidupnya. Di balik perjalanan nge-blog, Jihan menyimpan cerita titik terendah dalam hidupnya. “Ada pasti. titik terendah itu pas aku sakit dulu, sekitar tahun 2014—2015,” ungkapnya sambil mengembuskan napas. 

Pada masa-masa tersebut, Jihan jatuh sakit. Untuk pergi ke kamar mandi pun, dia harus menggunakan kursi roda. Hal itu membuatnya merasa mudah sensi. Mangaku merasa jadi orang yang tidak berguna dan tidak bermanfaat. 

Meskipun begitu, Jihan tidak pernah menyalahkan keadaan. Justru dia berjanji kepada Allah Ta’ala, jika sudah sembuh nanti dia akan produktif dan akan bermanfaat untuk banyak orang. Tuhan tidak pernah tidur, buktinya doa Jihan didengar dan diamini.

“Aku waktu itu pengin banget hidup normal. Sampai janji sama Allah, kalau sembuh, aku bakal produktif dan banyak meluangkan waktu untuk umat. Alhamdulillah sembuh total dan bisa produktif lagi. Semangat itu bisa bawa aku sampai sekarang.”

Tidak sampai di situ, badai lain pun berdatangan. Salah satunya ketika Jihan difitnah oleh salah satu leader komunitas. Dia dituduh melakukan plagiasi. Dalam satu jam, Jihan baru bisa melakukan klarifikasi dan terbukti tuduhan itu bersifat fitnah.

Berita hoaks tadi pun menyebar. Meskipun pihak komunitas tersebut telah merawat dan membersihkan nama Jihan. Tidak bisa dimungkiri, hal itu tidak dapat mengembalikan harga dirinya yang terluka. Momen ini membuat Jihan tidak berselera kembali ke dunia blog.

“... waktu itu aku sempet nangis dan malas balik ke dunia blogger lagi. karena udah kepalang kesebar fitnahnya.” Jihan mengembuskan napas dan melanjutkan, ‘Tapi kata suamiku, ‘cuma Allah yang Maha Membolak-Balikkan hati orang.’ Jadi aku geber pake doa, nulis lagi, dan alhamdulillah semua bisa dilalui dengan baik.”

Sebuah Makna dan Mimpi Berharga bagi Seorang Jihan

Sebuah makna mimpi
Jihan merasakan perubahan yang lebih baik setelah menggeluti dunia kepenulisan dan blog. Perempuan berkelahiran 90 ini menjadi lebih produktif dan memikirkan hal-hal yang bermanfaat. Jika saja tidak menulis, waktunya pasti akan terisi gibah, leyeh-leyeh. Bahkan sempat kecanduan gim sehingga waktu terbuang sia-sia. Blog sudah menjadi harta berharga bagi Jihan. Kelak akan menjadi warisan untuk anak dan cucu.

Meskipun Jihan pernah merasa minder, tetapi ibu satu anak ini tidak pernah takut mengalami kegagalan. Dia selalu fokus dengan goals atau target. Sejak awal, dia sudah bermimpi sukses di dunia blog. Dan, semuanya berjalan sesuai ekspektasi karena usaha dan konsistensinya.

“Yang membuat aku jadi lebih bahagia adalah ketika melihat orang lain bahagia karena aku. Ini makna hidup yang Rasul bilang, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi yang lain,” ucap Jihan seraya tersenyum lebar.

Meskipun impiannya sudah tercapai. Namun, Jihan tidak bosan mengenyam mimpi baru lagi. Ada satu mimpi yang belum tercapai yaitu ingin mempekerjakan teman-teman yang suka menulis melalui kepemilikan media nasional yang dia buat. Selain itu, Jihan ingin membangun klinik kesehatan mental—layanan psikologi dan edukasi. Oleh karena itu, saat ini dia sedang tertarik menulis seputar psikologi.

Pesan dari Jihan Mawaddah
Pokoknya nulis aja, sih, apa pun yang kita hadapi di depan, insyaa Allah itu bikin kita naik kelas. Jangan mudah nyerah karena enggak ada yang namanya kesuksesan instan, bahkan butuh pengorbanan. Jadi kalo merasa bosen, tengok lagi goals-nya. kalo merasa enggak sukses-sukses, coba tengok lagi apa yang perlu kita perbaiki?

•••

Statement Penulis

Pada akhirnya cahaya itu akan bersinar setelah mengalami proses gelap, redup, dan temaram. Kak Jihan adalah role model dan idola aku dalam dunia blog. Pribadi yang ramah dan selalu menebarkan aura positif. Siapa yang tidak kagum dengan deretan prestasinya? Aku amat mengangumi konsistensi dan usaha kerasnya. Beliau selalu optimis dan punya kemauan untuk belajar. Aku berharap bisa punya konsistensi seperti yang dimiliki Kak Jihan. 

7 komentar

  1. Mbak Jihan nih memang role model banget. Saya bersyukur Mbak Vina nulis tentang beliau nih. Di saat lagi kendornya nge-blog, harus baca yang inspiratif kayak gini. Thank you. :)

    BalasHapus
  2. Panutanku nih mbak Jihan, suka banget dengan tulisannya yang mengalir, komitmen dan konsistensinya itu wow banget

    BalasHapus
  3. Keren banget mba Jihan, ternyata menjadi penulis sudah jadi cita-citanya sejak kecil yaa, pantesan banyak prestasinya, karena memang serius dan minat banget sama dunia kepenulisan. Berjaya terus Mba Jihan..

    BalasHapus
  4. Aduuuh menyala mbak Jiii......panutan banget ini di dunia blogger...udah pinter...banyak prestasinya langganan juara. Kereen deeh...🔥🔥👍

    BalasHapus
  5. Kalau bicara mbak Jihan emang udah paling debest dah. Aku juga banyak terinspirasi dari kerja keras mbak Jihan. Emang keren banget dah mbak Jihan dengan segala prestasinya.

    BalasHapus
  6. Keren memang mbak Jingga, saya kenal dulu awal masih belajar menulis dan masih awal ngeblog. Habis itu mbak Jihan semakinmeroket.keren perjalanan prestasinya.

    BalasHapus
  7. Ngomongin mbak jihan g ada habisnya memang, sangat menginspirasi sekali segala macam perjalanan hidupnya. Suka juga dengan cara penulisan Vina, mengambil point of view yang berbeda, sehingga kita bisa lihat sisi lain mbak jihan

    BalasHapus