Preview

Hai, selamat datang di Neng Vina! Di blog ini kamu akan menemukan tulisan seputar kehidupan dan pengembangan diri. Barang kali kamu tidak akan merasa sendirian setelah membaca tulisanku. Enjoy my blog! 🧁

Livable City, Konsep Pembangunan Berkelanjutan Menekan Isu Lingkungan

konsep pembangunan








SUSTAINABILITY atau hidup berkelanjutan sudah saatnya menjadi perhatian masyarakat luas, bahkan bagi para pendiri sektor-sektor yang berhadapan langsung dengan lingkungan hidup. Tidak jarang—setidaknya salah satu perubahan iklim dan pemanasan global terjadi karena faktor industrial. Sehingga menciptakan produk dan limbah di saat yang bersamaan. Tentu ekosistem tersebut menjadi tugas besar bagi para pengembang proyek untuk tidak berkontribusi terhadap penghambatan hidup berkelanjutan.

Dilema, masyarakat juga bergantung pada suatu produk akan kebutuhan sehari-hari. Kita harus memikirkan, bagaimana bisa memberikan dampak positif bagi pelaku pengembang dan juga masyarakat secara bersamaan. Dengan visi misi saling menjaga agar lingkungan tetap lestari. Sebab, keberadaan lingkungan merupakan alat vital bagi kehidupan manusia. Meskipun, saat ini tidak jarang perusahaan yang masih saja menggunduli lahan hutan, menebang pohon, membangun proyek di area mangrove beraktivitas. Alhasil, bencana akibat ekologis pun terjadi—banjir, longsor, kemarau, polusi, bahkan cuaca ekstrem. Semua itu salah satunya disebabkan oleh pembangunan yang bersinggungan dengan kelestarian lingkungan.

Di sisi lain, mengingat masyarakat juga bergantung pada perusahaan untuk mengonsumsi produk guna menunjang kehidupan sehari-hari. Ketika pembangunan menjadi salah satu dasar ancaman isu lingkungan, sehingga perusahaan industrial perlu melawan kenyataan tersebut dan mengubah sistem standarisasi proses dan konsep pembangunan dengan tujuan menekan isu lingkungan tersebut. Melakukan minimalisir dampak buruk produksi terhadap lingkungan, menggunakan alat ramah lingkungan, dan mengolah limbah sebaik mungkin, serta memberi jarak jauh dengan lingkungan masyarakat dari daerah pabrik agar terhindar dari polusi. Artinya pelaku pengembang.dan masyarakat luas pun perlu bahu-membahu dalam produksi dan konsumsi suatu produk. Benar-benar harus memperhatikan dampak dan efek terhadap lingkungan, sehingga saling berkorelasi positif untuk keselamatan bersama di masa depan. 

Implementasi Standar ESG (Environmental, Social, and Governance) Upaya Menekan Isu Lingkungan 

Implementasi Standar ESG

Isu lingkungan telah menjadi momok yang kian mengancam kehidupan manusia. Masa depan dihantui dengan kekeringan dan suhu panas meningkat. Kerugian bukan hanya melibatkan kelangsungan hidup manusia, melainkan juga para faktor ekonomi sosial maupun bisnis. Ancaman tidak hanya datang di Indonesia, seluruh dunia memiliki kecemasan akan masa depan lingkungan. Berangkat dari isu lingkungan dan sosial, sebuah standar mulai digunakan oleh para perusahaan untuk menjaga keseimbangan alam—hal ini pula menjadi salah satu kriteria investor untuk berinvestasi pada perusahaan ESG (Environmental, Social, and Governance) adalah standarisasi yang sudah harus diterapkan oleh perusahaan untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan konsep-konsep menekan ancaman lingkungan di masa depan. Selain itu, ESG juga menunjukkan citra baik bagi para investor di pasar modal dan menjadikan korelasi yang positif.

Beriringan itu, konsep pembangunan berkelanjutan ramah lingkungan pun mulai diterapkan oleh perusahaan. Konsep Livable City menginterpretasikan suatu wilaya kota layak huni, memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat dalam berbagai aspek. Mulai dari hunian layak, fasilitas umum, keamanan dan kenyamanan, serta sanitasi. Tentunya, konsep tersebut harus merujuk pada tujuan isu lingkungan itu sendiri. Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan standar ESG dan mengimplementasikan konsep Livable City adalah perusahaan pengembang terbesar Sinar Mas Land.

Kesadaran bahwa operasional memiliki dampak terhadap lingkungan, komunitas, dan pemangku kepentingan perusahaan termasuk penyewa, pelanggan, dan penduduk yang tinggal dan bekerja di dalam atau di sekitar pengembangan. Sinar Mas Land berkomitmen untuk berperan memperjuangkan isu-isu lingkungan. Tentu sebagai pengembangan properti terkemuka, dapat menjadi contoh bagi organisasi lain. Pengembang properti ini berkomitmen untuk menerapkan keberlanjutan untuk kemudian menjadi pemimpin dalam industri real estate di Asia Tenggara. Konsep dan komitmen keberlanjutan tersebut diinterpretasikan dalam Visi Keberlanjutan Sinar Mas Land. 

4 Pilar Visi Keberlanjutan Sinar Mas Land dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

  • Real Estat Terbaik di Kelasnya
  • Perubahan Iklim & Lingkungan
  • Komunitas Berkelanjutan
  • Perlindungan Pendidikan 

Interpretasikan Konsep Livable City, Kepedulian akan Kualitas Hidup Manusia

Konsep Livable City

Didasari oleh kepedulian terhadap kualitas hidup manusia, Sinar Mas Land kembangkan konsep Livable City untuk menunjang konsep pembangunan berkelanjutan. Konsep Livable City tersebut dibagi menjadi empat pilar.

  • Live, menyediakan sarana dan juga prasarana guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. (Hunian, pusat perbelanjaan, akses jalan, keamanan, dan ruang publik), 
  • Learn, menyediakan sarana dan juga prasarana untuk kebutuhan pendidikan masyarakat. (Sekolah formal, sekolah vokasional, sekolah dasar hingga atas, serta universitas nasional dan internasional),
  • Work, menyediakan sarana dan prasarana untuk kebutuhan profesional dan lapangan kerja. (Pusat perkantoran, green office, kota industri, serta area komersial)
  • Play, menyediakan sarana dan prasarana untuk kebutuhan emosional dan rekreasi masyarakat. (Pusat olahraga, taman rekreasi, exhibition halls, hingga pusat kuliner)

Pada operasional, Sinar Mas Land bertanggung jawab terhadap proses produksi dan meminimalisir jejak lingkungan. Menyadari perubahan iklim diakibatkan adanya emisi gas rumah kaca (emisi GRK) penyebab dari kegiatan operasional perusahaan. Berangkat dari kesadaran itu, Sinar Mas Land berkomitmen terhadap konservasi hutan, di mana tidak melakukan pembangunan di lahan gambur dan yang paling penting prinsip kebijakan nihil toleransi menggunakan metode bakar. Komitmen tersebut menjadi wujud kontribusi besar terhadap lingkungan untuk mengurangi emisi GRK. Beriringan dengan itu, Sinar Mas Land pun memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam penelitian dan pengembangan langkah inovatif untuk merespons tantangan perubahan iklim. Penerapan itu pun berkesinambungan dengan konsep pembangunan Livable City. Sebagai perusahaan pengembangam properti terbesar dan berhasil menorehkan berbagai awarding sebagai bukti nyata kualitas. Sinar Mas Land mampu merealisasikan konsep Livable City yang jelas.

Sinar Mas Land kembangkan konsep Livable City, bukti nyata terealisasikan dalam proyek pengembangan township seperti BSD City, Grand Wisata, Kota Wisata, Kota Deltamas dan Grand City Balikpapan. Tentu dengan fasilitas yang mempermudah aktivitas dan kualitas berkelanjutan. Sehingga keseimbangan antara aktivitas manusia dan alam saling interaktif untuk menjaga isu lingkungan tetap lestari.


Referensi:

https://www.smart-tbk.com/berkelanjutan/produksi-yang-bertanggung-jawab/

https://www.smart-tbk.com/berkelanjutan/perubahan-iklim/

https://www.sinarmasland.com/sustainability

https://lindungihutan.com/blog/environmental-social-and-governance-esg/?amp=1

https://cakrawalaide.com/dampak-pembangunan-terhadap-lingkungan#:~:text=Dewasa%20ini%2C%20banyak%20sekali%20kasus,nyaris%20punah%20karena%20daerahnya%20dirusak.

http://kelompokduateoriperencanaan15.blogspot.com/2015/12/teori-livable-city_29.html?m=1



Posting Komentar